Halo Sobat Jhontax, siapa yang tak kenal dengan pesona keindahan kain tenun tradisional? Kali ini, mari kita eksplorasi kisah menarik di balik Songket Batu Bara, primadona yang sedang merayap kembali. Apa yang membuatnya istimewa dan siapa tokoh di balik keunikan ini? Simak perjalanan Songket Batu Bara yang mungkin belum banyak terdengar di telinga kita.
Pesona Songket Batu Bara
Sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia, Songket Batu Bara memiliki keunikan tersendiri. Kain tenun tradisional ini, meskipun mungkin belum sepopuler songket dari daerah lain, menawarkan keindahan dan cerita yang tak kalah menarik. Namanya mungkin masih asing bagi sebagian besar orang, tetapi Songket Batu Bara ternyata memiliki daya tarik tersendiri.
Kisah Perjalanan Songket Batu Bara
Mengenal Yusnah, Pengrajin Berdedikasi
Pertemukan kami dengan Yusnah, pemilik usaha Yusnah Songket, membawa kami ke dalam cerita yang luar biasa. Menenun kain songket sejak kelas tiga SD, Yusnah menjadi salah satu penjaga tradisi Songket Batu Bara. Kisahnya membuktikan bahwa cinta pada warisan budaya bisa membawa seseorang jauh.
Keunikan Penenunan Manual
Songket Batu Bara tidak hanya memikat melalui motifnya, tetapi juga dari proses penenunan yang masih dilakukan secara manual. Keuletan para pengrajin seperti Yusnah tercermin dalam setiap kain yang dihasilkan. Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyelesaikan satu kain songket, tetapi hasilnya sebanding dengan dedikasi mereka.
Corak dan Warna Khas Melayu
Corak “Pucuk Kecubung” dan “Pucuk Betikam” menjadi ciri khas Songket Batu Bara. Warna kuning, biru laut, dan hijau dipilih bukan hanya sebagai unsur estetika, tetapi juga mencerminkan keberagaman profesi dan kehidupan masyarakat Batu Bara.
Tantangan dan Harapan
Dukungan Pemerintah dan Kendala yang Dihadapi
Meski Songket Batu Bara mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Batu Bara, tantangan tidak dapat dihindari. Sulitnya mencari pasar yang luas dan kualitas benang yang berkualitas menjadi beberapa kendala yang dihadapi pengrajin seperti Yusnah. Namun, semangat untuk melestarikan warisan budaya tetap membara.
Generasi Penerus dan Muatan Lokal
Pencarian generasi penerus yang memiliki keterampilan dan minat dalam menenun Songket Batu Bara menjadi perjuangan tersendiri. Yusnah menyampaikan bahwa muatan lokal di sekolah-sekolah mengenai penenunan ini pernah ada, tetapi sayangnya, tidak semua sekolah melanjutkannya.
Peran Pemerintah dalam Pengembangan UMKM
Pengrajin seperti Yusnah Songket berperan sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kisaran. Dukungan pemerintah, terutama dalam mencari benang berkualitas, menjadi kunci keberlanjutan dan perkembangan Songket Batu Bara.
Peran KPP Pratama Kisaran dalam Pengembangan UMKM
Bantuan dan Pemahaman Pajak
Yusnah mengaku memiliki keterbatasan dalam memahami aturan pajak, tetapi berkat bantuan dan pemahaman dari petugas pajak di Kantor Pajak Kisaran, kewajiban perpajakan dapat dilaksanakan. Dukungan dari kantor pajak membantu UMKM, seperti Yusnah Songket, untuk memberikan kontribusi melalui pajak yang dibayarkan.
Pengembangan UMKM melalui Program Business Development Service
KPP Pratama Kisaran berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpajakan dengan mengedepankan integritas para pegawai. Program Business Development Service menjadi salah satu upaya untuk memajukan UMKM di wilayah kerja mereka.
Harapan untuk Masa Depan Songket Batu Bara
Menghadapi Tantangan dengan Optimisme
Yusnah, seperti pengrajin lainnya, berharap Songket Batu Bara dapat tetap bersinar. Meskipun menghadapi tantangan, optimisme dan semangat untuk terus melestarikan warisan budaya tetap membakar semangat mereka.
Kontribusi Positif Melalui Pajak
Sebagai wajib pajak, Yusnah berupaya memberikan kontribusi positif melalui pembayaran pajak. Dia menyadari bahwa melalui pajak, dia turut serta dalam pembangunan dan perkembangan negara.
Penutup
Indonesia kaya akan keindahan budaya, dan Songket Batu Bara adalah salah satu permata yang perlu kita lestarikan. Melalui peran pemerintah, dukungan masyarakat, dan semangat para pengrajin seperti Yusnah, kita berharap dapat menyaksikan kembalinya kilau sang primadona. Mari bersama-sama merawat warisan budaya Indonesia!