Hallo sobat Jhontax! Liga Futsal Profesional Indonesia kini semakin digandrungi oleh masyarakat. Ajang kompetisi yang bergengsi ini menjadi sorotan utama, terutama dengan peserta dari berbagai daerah. Namun, di balik semaraknya pertandingan futsal, ada kewajiban perpajakan yang perlu diperhatikan oleh klub-klub futsal profesional. Mari kita cermati bersama!
Liga Futsal Profesional Indonesia
Liga Futsal Profesional Indonesia telah memulai musim ke-15 pada tanggal 7 Januari 2023. Dalam musim ini, ada 12 klub yang akan bersaing untuk meraih gelar juara. Ini adalah ajang yang melibatkan klub dari Aceh hingga Papua, mencakup seluruh negeri. Bahkan, ada tim paling barat, Sadakata United dari Aceh, dan tim paling timur, Blacksteel FC Papua, dari Papua Barat. Selain itu, futsal putri juga memiliki liga sendiri dengan enam tim berpartisipasi. Di musim sebelumnya, Bintang Timur Surabaya menjadi juara pada kategori putra, sementara Pusaka Angels keluar sebagai kampiun pada kategori putri.
Futsal Semakin Populer
Pertandingan futsal kini semakin populer di Indonesia. Liga futsal Indonesia mulai menarik perhatian publik karena beberapa pemain kelas dunia seperti Richardinho bermain dalam kompetisi ini. Pertandingan liga juga disiarkan secara rutin di televisi nasional, memudahkan penggemar untuk menonton tanpa harus pergi ke lapangan. Ini juga membantu klub untuk mendapatkan perhatian sponsor.
Prestasi dalam dan Luar Negeri
Prestasi klub futsal Indonesia juga telah mencuat di kancah internasional. Misalnya, Blacksteel FC Papua menjadi juara dalam Kejuaraan Futsal Klub AFF 2023 di Thailand. Klub Indonesia bahkan mencapai perempat final dalam Kejuaraan Futsal Klub AFC tingkat Asia. Vamos FC Mataram adalah tim yang mewakili Indonesia dalam kompetisi ini.
Manajemen Keuangan yang Sehat
Tidak semua klub dapat bersaing di tingkat dunia. Salah satu persyaratan adalah memiliki lisensi AFC dengan standar yang ketat. Klub harus menyerahkan anggaran tahunan dan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dari tahun anggaran sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa klub futsal Indonesia memiliki administrasi keuangan yang sehat.
Pendapatan Klub Futsal
Adanya liga futsal profesional menandakan bahwa ada ekonomi yang bergerak dalam industri futsal nasional. Liga ini juga membantu menghidupkan perekonomian di kota penyelenggara. Klub futsal dapat memperoleh pendapatan dari beberapa sumber, termasuk tiket, merchandise, dan sponsor. Beberapa klub bahkan menjual merchandise mereka secara online atau melalui kerjasama dengan apparel. Selain itu, klub juga dapat mendapatkan pendapatan dari turnamen dan kompetisi yang mereka ikuti.
Kewajiban Perpajakan Klub Futsal
Namun, seperti semua yang memiliki penghasilan, klub futsal juga memiliki kewajiban perpajakan. Klub futsal tergolong sebagai wajib pajak badan dan harus membayar Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan yang diperoleh dari berbagai sumber. Selain itu, klub juga harus membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas transaksi jual-beli barang dan jasa yang mereka lakukan.
Klub juga wajib melaporkan SPT Masa Pasal 21 setiap bulannya jika memiliki karyawan. Tidak melaporkan atau telat melaporkan SPT Masa dapat mengakibatkan denda yang harus dibayar klub.
Penting untuk diingat bahwa untuk menjaga keuntungan yang stabil dan berkelanjutan, klub futsal harus memiliki manajemen yang baik dan strategi bisnis yang efektif. Salah satu faktor kunci adalah memastikan semua kewajiban perpajakan terpenuhi sesuai ketentuan.
Semoga dengan memahami kewajiban perpajakan ini, klub futsal Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi lebih profesional dalam pengelolaannya. Mari terus dukung perkembangan futsal Indonesia!