Hallo sobat Jhontax! Apa kabar? Hari ini kita akan membahas hasil kunjungan Menteri Keuangan ke Marrakesh, Maroko. Dalam serangkaian pertemuan tahunan para Gubernur Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) tahun ini, banyak hal menarik yang dibahas. Mari kita intip hasil kunjungan ini dengan lebih dalam!
Pertemuan Global IMF dan World Bank
Pertemuan tahunan Gubernur IMF dan World Bank dari 190 negara anggota diselenggarakan pada 9-15 Oktober 2023. Tema pertemuan kali ini adalah “Global Action, Global Impact,” yang sangat relevan dengan tantangan global yang ada saat ini. Tema ini menekankan perlunya tindakan bersama secara global untuk menghadapi berbagai permasalahan, dengan harapan menghasilkan solusi berdampak ganda dan inklusif.
Peran Indonesia dalam Pertemuan Tahunan
Indonesia turut serta dalam pertemuan ini dengan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu yang mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sidang tahunan ini membawa bersama para Gubernur Bank Sentral, Menteri Keuangan dan Pembangunan, Anggota Parlemen, Eksekutif Sektor Swasta, Perwakilan Organisasi Masyarakat Sipil, dan Akademisi. Mereka membahas berbagai isu global seperti prospek ekonomi dunia, pengentasan kemiskinan, pembangunan ekonomi, dan efektivitas bantuan.
Sri Mulyani di ASEAN-IMF Roundtable Discussion
Sri Mulyani menghadiri ASEAN-IMF Roundtable Discussion yang mempertemukan Managing Director IMF dengan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari ASEAN. Dalam kesempatan ini, Sri Mulyani berbagi pencapaian Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun 2023. Indonesia telah aktif dalam bidang teknologi digital, keamanan pangan, arsitektur kesehatan, pembangunan berkelanjutan, dan peluncuran ASEAN Taxonomy versi 2 yang mendukung pembiayaan hijau dan transisi energi. IMF diharapkan dapat memberikan dukungan terbaik bagi kawasan ASEAN dalam menghadapi situasi keuangan global yang semakin kompleks.
Pertemuan dengan 11 Negara Anggota SEAVG
Sri Mulyani juga menghadiri pertemuan bersama 11 negara anggota konstituensi South East Asia Voting Group (SEAVG) di IMF dan World Bank. Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan perkembangan terkini atas prospek dan risiko yang dihadapi dunia, serta upaya World Bank untuk memenuhi peningkatan pendanaan perubahan iklim dan mengatasi kemiskinan ekstrem di tengah tekanan utang dan kapasitas fiskal yang terbatas.
Visi Baru World Bank
World Bank memiliki visi baru, yaitu “to create a world free of poverty on a livable plane.” Mereka berupaya mengubah proses bisnis operasional dan keuangan melalui World Bank Evolution Roadmap. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pendanaan melalui optimalisasi neraca dan inovasi keuangan. Dukungan ini merespons hasil rekomendasi G20 Capital Adequacy Framework tahun 2022 saat Presidensi G20 Indonesia. Sri Mulyani mendukung visi dan misi baru World Bank, serta model pembiayaan yang akan mengatasi masalah kendala keuangan. Harapannya adalah World Bank dapat memberikan dampak positif yang nyata dari hasil evolusinya untuk mencapai visi mereka.
IMF Early Warning Exercise dan IMF Committee Breakfast
Sri Mulyani juga menghadiri pertemuan IMF Early Warning Exercise dan IMF Committee Breakfast yang dihadiri secara terbatas oleh para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara terpilih. Pada acara sarapan formal ini, IMF dan Financial Stability Board (FSB) menyampaikan analisis ekonomi, keuangan, fiskal, dan risiko eksternal yang dapat digunakan dalam memperkuat rekomendasi kebijakan. Sri Mulyani menyampaikan kondisi ekonomi Indonesia yang kuat dan berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan pertumbuhan jangka panjang.
Prioritas Global Sri Mulyani
Situasi global semakin rumit, termasuk dampak buruk dari meningkatnya fragmentasi geopolitik dan situasi di Timur Tengah. Oleh karena itu, Sri Mulyani menekankan empat prioritas saat ini:
- Menyelesaikan konflik secara damai.
- Mendorong multilateralisme dan kolaborasi.
- Memberikan dukungan fiskal yang tepat sasaran.
- Menjaga stabilitas ekonomi makro dengan hati-hati merancang respons kebijakan terhadap suku bunga tinggi.
Selain itu, Sri Mulyani berbicara tentang membangun keberlanjutan pertumbuhan jangka panjang melalui reformasi struktural yang komprehensif.
Komitmen G20 dalam Pertemuan
Pertemuan keempat Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) di bawah Presidensi G20 India juga membahas beberapa agenda utama. Negara anggota G20 berkomitmen untuk mengembangkan dan memperkuat bank pembangunan multilateral (MDBs) dan mengatur aset kripto. Mereka berfokus pada pembangunan berkelanjutan di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah serta isu keuangan berkelanjutan.
Peran Indonesia dalam Pertemuan Tahunan
Indonesia mampu menjaga performanya di tengah perlambatan ekonomi di kawasan dan secara global. Kondisi ekonomi yang kuat membuat Indonesia menjadi tujuan menarik bagi para investor. Pemerintah Indonesia berkomitmen jangka panjang untuk melakukan reformasi struktural dan menjaga anggaran negara yang sehat. Hal ini sangat penting untuk kredibilitas, stabilitas, dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Dialog dengan Uni Eropa
Sri Mulyani juga bertemu dengan Komisioner Uni Eropa (UE) untuk Urusan Ekonomi, Paolo Gentiloni. Mereka berbicara tentang penerapan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) yang akan berlaku di Uni Eropa. Kedua Menteri berharap bahwa penguatan dialog dan komunikasi akan memaksimalkan keuntungan bersama dan memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa.
Kunjungan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Marrakesh, Maroko, menjadi kesempatan penting untuk berkontribusi dalam pembahasan isu-isu global dan memperkuat kerja sama internasional. Semoga apa yang dibahas dalam pertemuan ini dapat membawa dampak positif bagi Indonesia dan dunia. Kami akan terus memberikan informasi terkini mengenai perkembangan selanjutnya, jadi tetap pantau informasi kami, ya!
