Hallo sobat Jhontax! Siapa di antara Anda yang sudah mencicipi sensasi berbelanja daring? Bagaimana rasanya? Kebanyakan dari kita mungkin merasa kurang yakin atau bahkan bingung apakah barang yang dibeli akan sesuai dengan ekspektasi. Namun, jangan khawatir, ada solusi menarik yang sedang merajai dunia belanja online, yaitu live stream shopping. Bagaimana fenomena ini memengaruhi kita sebagai konsumen dan apa yang didapatkan negara dari tren belanja yang semakin populer ini? Yuk, kita bahas dalam artikel ini!
Meningkatnya Popularitas Live Stream Shopping
Menurut data dari katadata.co.id, selama pesta diskon 9.9, Shopee mencatat peningkatan luar biasa, yakni produk yang terjual melalui fitur live streaming meningkat hingga 30 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Bahkan, Ruben Onsu melalui tokonya mencetak rekor baru dengan omzet mencapai Rp16 miliar dalam semalam. Ini benar-benar fantastis, bukan?
Proses Bisnis Live Stream Shopping
Apa sebenarnya live stream shopping itu? Ini adalah kegiatan di mana penjual melakukan siaran belanja secara langsung melalui platform e-commerce. Pembeli atau penonton siaran belanja dapat melihat produk secara real-time dan bertanya langsung kepada penjual, memberikan pengaruh besar pada keputusan pembelian. Selain itu, ada keuntungan eksklusif untuk pembeli seperti diskon, cashback, dan promo gratis ongkir yang hanya bisa diperoleh saat siaran sedang berlangsung.
Menurut survei Populix pada bulan Mei 2023, 69% responden mengatakan Shopee Live adalah fitur live streaming yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Jauh di atas pesaingnya seperti TikTok Live (25%), Tokopedia Play (4%), dan LazLive (2%).
Dalam proses live stream shopping, pemilik toko bisa menjadi host siaran belanja sendiri atau menyewa host live streamer, yang menjadi profesinya yang sedang digandrungi oleh Generasi Z. Host live streamer dapat menghasilkan antara Rp2 juta hingga Rp20 juta per bulan, tergantung pada popularitas dan keahlian mereka. Tugas utama host streamer adalah menjelaskan produk dengan detail kepada penonton.
Aspek Perpajakan Live Streaming Shopping
Tentu saja, ketika membicarakan penjualan barang, kita tidak dapat mengabaikan pajak. Di dunia live stream shopping, ada dua pajak utama yang perlu dipertimbangkan: Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Dalam penjualan melalui fitur live streaming, pemilik toko adalah subjek pajak atas penghasilan yang mereka peroleh dari penjualan produk. Jika omzetnya dalam setahun tidak mencapai Rp4,8 miliar, maka pemilik toko akan dikenakan PPh Final sebesar 0,5% dari penghasilan kotor per bulan, dengan catatan penghasilan telah melewati Rp500 juta dalam tahun berjalan. Namun, jika omzetnya melampaui Rp4,8 miliar, maka akan menggunakan tarif umum sesuai dengan Undang-Undang PPh.
Untuk PPN, jika omzet telah mencapai Rp4,8 miliar, pemilik toko wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Setelah itu, mereka wajib memungut PPN sebesar 11% dari penjualan barang yang termasuk dalam kategori barang kena pajak.
Tantangan dalam Pemungutan Pajak
Salah satu tantangan utama dalam pemungutan pajak untuk penjualan melalui siaran langsung adalah mengidentifikasi subjek pajak. Kebanyakan penjual online tidak menggunakan nama asli pada akun mereka. Selain itu, DJP belum memiliki alat/software yang dapat mengidentifikasi seseorang melalui pengenalan wajah dan mencocokkan data kependudukan.
Selain itu, untuk penghasilan yang diterima oleh host streamer, DJP belum mengatur Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) yang khusus untuk profesinya. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan perlakuan perpajakan antara satu petugas pajak dengan yang lain.
Solusi dan Edukasi Pajak
Untuk mengatasi masalah ini, DJP dapat memanfaatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Selain itu, DJP perlu mengembangkan regulasi yang jelas mengenai perpajakan untuk host streamer.
Edukasi perpajakan juga perlu ditingkatkan. Petugas pajak perlu menjadi lebih persuasif dalam mengedukasi wajib pajak mengenai kewajiban perpajakan mereka. Kesadaran pajak adalah kunci untuk meningkatkan kepatuhan pajak.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan DJP dapat mengoptimalkan pemungutan pajak dalam dunia live stream shopping yang semakin berkembang pesat.
Jadi, sambil menikmati live stream shopping, jangan lupa memahami bagaimana pajak berperan dalam ekosistem ini, dan mari bersama-sama memastikan bahwa pajak tetap berjalan lancar untuk mendukung pembangunan negara.