Contact : 0813 5009 5007 Available 24/7

18 Office Tower

Jakarta

Spazio Tower

Surabaya

Podomoro City

Medan

Graha Raya

Tanggerang

Belajar dari Timnas Indonesia dalam Pengelolaan Potensi Generasi Muda

Hallo sobat Jhontax! Apakah Anda pernah memperhatikan bagaimana Timnas Indonesia berhasil mengelola potensi generasi muda dengan sukses? Dalam artikel ini, kami akan menggali pelajaran yang dapat diambil dari prestasi Timnas Indonesia dan bagaimana hal ini bisa berkaitan dengan pengelolaan perpajakan di Indonesia.

Membanggakan Prestasi Timnas

Timnas Indonesia baru-baru ini menciptakan prestasi gemilang dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia melawan Brunei Darussalam. Pasukan Garuda, yang memiliki banyak pemain muda di dalamnya, berhasil mengalahkan Timnas Brunei Darussalam dengan skor agregat 12-0. Keberhasilan ini menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki generasi muda Indonesia.

Tidak hanya itu, kita juga tidak boleh melupakan prestasi gemilang Timnas Indonesia dalam Piala Asia di tiga kelompok umur yang berbeda. Timnas Indonesia berhak berlaga di Piala Asia Senior 2024, Piala Asia U-20 2023, dan Piala Asia U-23 2024. Keberhasilan ini didorong oleh pemanfaatan potensi generasi muda dengan baik, dan ini adalah hasil dari upaya keras pelatih dan pemain.

Peran Kepelatihan Shin Tae Yong

Prestasi ini juga tak lepas dari peran penting pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, dalam mengoptimalkan potensi generasi muda. Dengan pengelolaan yang cermat, Timnas Indonesia mengalami peningkatan peringkat yang signifikan. Dalam visi kepelatihan Shin Tae Yong, target Timnas Indonesia untuk berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 dan Piala Dunia 2026 bukanlah sesuatu yang mustahil.

Apa yang Dapat Kita Pelajari?

Pertanyaan yang muncul adalah, apa yang dapat kita pelajari dari prestasi Timnas Indonesia yang mengoptimalkan potensi generasi muda? Bagaimana hal ini dapat berkaitan dengan perpajakan di Indonesia?

Mengenal Kepatuhan Perpajakan

Perpajakan di Indonesia juga memiliki tujuan besar yang ingin dicapai. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memiliki visi menjadi mitra terpercaya dalam pembangunan negara dengan menghimpun penerimaan negara. Salah satu misi DJP adalah meningkatkan kepatuhan pajak melalui pelayanan berkualitas, edukasi, pengawasan yang efektif, dan penegakan hukum yang adil.

Indonesia menerapkan sistem perpajakan self-assessment, di mana wajib pajak memiliki tanggung jawab untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan kewajiban perpajakan mereka sendiri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, kepatuhan wajib pajak adalah kunci keberhasilan dalam mencapai target penerimaan pajak.

Kepatuhan Pajak

Kepatuhan pajak mengacu pada sejauh mana wajib pajak mematuhi peraturan perpajakan di negaranya. Ada dua jenis kepatuhan: kepatuhan formal dan kepatuhan materiil. Kepatuhan formal berfokus pada kepatuhan wajib pajak terhadap ketentuan formal dalam undang-undang perpajakan, sementara kepatuhan materiil mencakup pemenuhan kewajiban pajak secara substansial.

Salah satu indikator kepatuhan formal adalah penyampaian laporan pajak melalui Surat Pemberitahuan (SPT). Data DJP menunjukkan tren positif dalam kepatuhan ini, dengan rasio kepatuhan penyampaian SPT Tahunan mencapai angka 84,07% pada tahun 2021.

Peran Generasi Muda

Generasi muda memiliki peran penting dalam penguatan kepatuhan perpajakan di masa depan. Menurut prediksi, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030-2040 karena mayoritas penduduknya adalah usia produktif yang berpotensi menjadi wajib pajak masa depan.

Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai kesadaran pajak pada generasi muda menjadi sangat penting. Melalui program seperti Kemenkeu Mengajar, Pajak Bertutur, dan Tax Goes to School, DJP telah berupaya mendidik generasi muda tentang perpajakan.

Peran Bersama

Tindakan nyata yang dilakukan otoritas perpajakan di Indonesia tidak akan mencapai sasaran tanpa dukungan dari masyarakat. Kita semua memiliki peran dalam penguatan perpajakan di Indonesia. Saling mengingatkan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan dan melaporkan ketika terjadi pelanggaran adalah tanggung jawab bersama.

Kesadaran pajak yang kuat di masyarakat dapat menjadi motor penggerak untuk mencapai target penerimaan pajak yang lebih tinggi. Dengan generasi muda yang sadar pajak, Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai kemajuan dan kemandiriannya.

Jadi, mari kita belajar dari prestasi Timnas Indonesia dalam mengelola potensi generasi muda dan terapkan nilai-nilai tersebut dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama menuju Indonesia Emas 2045 dengan penerimaan pajak yang kuat.

Tags :
Share This :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

Have Any Question?